Tuesday, June 21, 2011

kuntuman puisi kuhadiahkan untukmu,

tatkala malam menjelma, 
ketika sang suria sedang enak dibuai mimpi, 
di kedinginan angin malam, 
rasa itu bagaikan mencengkam jiwa bisu.
aku, 
keseorangan, kesunyian, 
kukuatkan jua kudrat ini, 
menjamah papan kekunci, 
kepingin hati ini semakin mendidih, 
seperti memaksa diri kerdi,
mencorakkan sesuatu di atas kanvas suci,
menjadikan suatu memori, 
yang akan tersemat didalam hati, 
selamanya, untukmu, 
kekal abadi.

Malam yang dingin
Sampaikan padanya betapa aku merindukannya
Sepoi angin malam
Bisiki ia betapa aku menyayanginya
Mimpi indah
Hadirlah dalam lelap tidurnya
kutitipkan salam betapa aku sangat merindukannya
semakin hari semakin kuat hati ini menanti kehadirannya

entah kenapa
hati ini merasa kehilangan
akan sesosok kepribadian
yang begitu lembut

yang menemani dalam kesendirian
yang menghangatkan dikala hati membeku
hari-hari dalam kebersamaan
mungkinkah hanya tinggal kenangan belaka

canda tawa bersamamu
kini hanya penantian
tutur sapa dengan dirimu
kini hanyalah impian semata

jauh tatapan untuk bertemu
jauh kata untuk menyapa
walau jarak membentang menghalangi
namun hati menanti hadirnya dirimu


dinihari malam bagaikan memeluk tubuh,
-210611-
-0213 a.m.-

2 comments: