Kita punya warna rasa,
kita punya warna jiwa,
kita punya warna raga,
dan kita jua punya warnai cinta.
Desiran ombak pantai yang menghempas bayu,
seolah mengundang satu harapan baru,
disitulah terukir kasih sayangku,
buatmu,
yang teristimewa, permata hatiku.
Diri ini, masih lagi sepi,
diri ini, masih lagi tiada pengganti,
diri ini, hanya mampu memencil diri,
jauh dari lubuk mata-mata yang memerhati.
Hati ini kosong, bagaikan tiada yang mengisi,
hati ini sunyi, bagaikan tiada yang menemani,
hati ini robek, punah bagai ada yang mendengki,
tapi, hati ini cekal, kerna dia masih punyai Dia dalam hati.
Dia langsung tidak kecewa,
Dia langsung tidak merana,
Dia senyap, diam tanpa kata,
kerana, dia tahu Yang Kuasa, ada rancangan teristimewa, buatnya.
Biar langit terbelah dua,
biar laut habis binasa,
biar rebah di dada angkasa,
namun tak sekali, dia putuskan hubungan dengan-Nya.
p/s:- MasyaAllah, I got one more poem. Maybe lahh kot, kan ? hehe. Btw, hamba tiada yang sempurna. Serah kepada Dia seluruh jiwa dan raga, InsyaAllah :')